Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Yaman
KBRI Di Sanaa Terkena Bom, 2 Orang Staf Terluka
Monday 20 Apr 2015 18:11:33
 

Kantor KBRI Di Sanaa Hancur terkena Bom, 2 staf KBRI terluka akibat bom di Sanaa.(Foto: Istimewa)
 
YAMAN, Berita HUKUM - Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman terkena bom dan hancur, 2 orang staf dikabarkan terluka. Penyebabnya diduga karena terkena imbas serangan udara yang ditujukan pada basis misil Scud di gunung Faj Attan, Sanaa.

Dalam keterangan Kepala Sub Direktorat Repatriasi dan Bantuan Sosial Kementerian Luar Negeri RI Aji Surya, Senin (20/4). Kedua korban luka diidentifikasi bernama Sapto dan Rifki yang mengalami luka di tangan dan kaki.

"Bom itu mengakibatkan dua korban luka ringan, sementara beberapa staff KBRI lainnya menyelamatkan diri di kediaman Duta Besar RI di Sanaa," ujarnya.

Ia menambahkan. bom tersebut menghancurkan 90 persen dari Gedung KBRI.

Reuters melaporkan, Senin (20/4), serangan udara itu menimbulkan ledakan sangat besar di sekitar lokasi. Sejumlah rumah dan kantor kedutaan rusak parah. Di dekat distrik Hadda, memang ada istana kepresidenan dan sejumlah kedutaan, termasuk kedutaan besar Indonesia.

Foto yang dimiliki Reuters menunjukkan, asap hitam membubung tinggi udara tak lama setelah serangan terjadi. Warga sekitar bernama Adel Mansour mengatakan, ini adalah ledakan terbesar yang dia lihat selama serangan dari Arab Saudi dan koalisi terjadi tiga pekan terakhir.

"Untuk pertama kalinya sejak pengeboman berlangsung, kaca di rumah saya hancur," kata Mansour.

"Anak saya ketakutan dan salah seorang saudara saya sampai pingsan karena kekuatan ledakan," sambungnya.

Arab Saudi sudah memimpin aliansi Arab Sunni untuk menyerang kalangan Syiah Houthi yang loyal kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh.

Sementara, Menlu Retno LP Marsudi mengecam keras serangan bom yang terjadi di Kota Sanaa, Yaman. Serangan bom ke gudang senjata di Yaman itu berimbas pada hancurkan KBRI.

"Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa pemboman ini merupakan bukti bahwa penyelesaian masalah melalui kekerasan hanya mengakibatkan korban warga yang tidak bersalah. Indonesia menekankan kembali bahwa penyelesaian secara damai melalui diplomasi dan perundingan merupakan jalan terbaik," jelas Menlu Retno, Senin (20/4).

Pemerintah Indonesia mendesak agar semua pihak segera menghentikan aksi kekerasan. Indonesia juga meminta agar jeda kemanusian segera diterapkan sehingga warga negara sipil termasuk warga negara asing dapat segera keluar dari Yaman serta bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Yaman.

"Indonesia juga meminta agar semua pihak yang bertikai menghormati aturan dan hukum internasional khususnya terkait perlindungan warga sipil termasuk berbagai resolusi PBB terkait," ujar Retno.

Informasi awal yang diterima dari Sanaa, serangan tersebut ditujukan kepada depot amunisi yang berada di kawasan tersebut. Jalan disekitar KBRI rusak parah dan banyak korban jiwa warga sipil setempat yang berada di sekitar daerah tersebut.

KBRI Sanaa menginformasikan bahwa saat ini terdapat 17 orang WNI yang terdiri dari staf KBRI Sanaa, anggota tim evakuasi WNI dari Jakarta dan WNI yang sedang mengungsi. Kemlu telah menginstruksikan kepada KBRI dan tim evakuasi di Sanaa untuk segera mengambil langkah yang diperlukan untuk mengamankan keselamatan warga negara Indonesia yang berada di sana.(dbs/detik/bh/sya)




 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2